Contoh Asbak Minimalis Model Menakjubkan yang Ada di Bintang Antik Sejahtera
Contoh Asbak Minimalis Model Menakjubkan yang Ada di Bintang Antik Sejahtera
Contoh Asbak Terbaru dan Terlengkap |
Inilah sepuluh karya Fenomenal yang gagal meraih pasar atau karya-karya tersebut punah karena tidak ada peminat lagi… 1. Reliefe Besar “ Gapura Barong “ sebuah karya yang sangat artistic, berbentuk reliefe yang bermotif wayang berwajah singa Barong dan raksasa ( Butho : Bahasa Jawa Red) akan tetapi sampai akhir pembuatannya karya ini sama sekali tidak pernah terjual.Karya Fantastik Bapak Teguh Gondrong.Kemudian beliau merubah karya nya mengikuti modelpasar yang ada, semisal motif bunga-bungaan, motif teratai air, dan lain lain. 2. Meja direktur Ukir Naga, hanya terjual beberapa kali , dihasilkan oleh tangan dingin Bapak Suwardji Campurdarat , dengan memakai marmer Lokal Tulungagung.Meja ini adalah benda pakai untuk sebuah meja Direktur yang sangatlah mewah danmemiliki citaseni yang sangat tinggi,memadukan seni pertukangan yangrumit dan permainan sambungan pressision yang sangat mengagumkan.Hanya terjual 3 kali saja,padahal harganya hanya kisaran 7,5 Juta saja. 5. Reliefe Pendowo Limo, seingat penulis hanya dibuat sekali saja, dan seelah itu tidakpernah lagi terbit dipasaran .
Model Asbak Ukiran Terbaru
Asbak ukiran, hanya beberapa kali terbit,dan akhirnya tenggelam ditelan sepinya pasar. 7. Perkawinan silang Meja plat marmer dan Kerajinan ukir. Jepara, sempat didatangkan kerajinan kayu dari Jepara untuk disilangkan akan tetapi dua komponen ini sangatlah mahal sehingga hanya bertahan beberapa bulan saja. 3 bulan penayangan saja , setelah itu sama sekali tidakpernah terdengar lagi pengrajin membuat bonsai batu ,mungkin para maniac bonsai lebih menyukai bonsai asli ketimbang bonsai batu yang tidak bisa tumbuh … 10. Meja marmer imitasi, Pernah pada tahun 1998 yang lalu karya besar meja imitasi menjadi primadona didaerah kami, yakni meja yang dibuat dari potongan-potongan onix mewah ( seperti bahan lengkong dan batu Keramat) yang direkat dengan lem.Akan tetapi gebyar pasarpun berubah, karya ini punah dan tidak terdengar lagi diproduksi oleh pengrajin.Akan secara teknis karya ini bermetamorfosis menjadi cabang karya lain yakni marmer Border dan Inlay , karya marmer motif border dan inlay ini sampai sekarang tetap menjadai primadona barang termahal,karena tingkat kesulitan pembuatan barang ini.Bayangkan saja jika dalam satu meter persegi saja karya ini bisa mencapai 5 Juta rupiah … Sangat-sangat mahal untuk ukuran pasar dalam negeri…
Saya teringat kata-kata Bapak Heppy Trenggono,M.Kom , Direktur United Balimuda,Ketua UMUM IIBF, orang yang sangat menginspirasi hidup saya, kala itu beliau berpesan ,”bahwa salah satu pemicu kegagalan kita dalam berbisnis adalah orientasi kita pada sebuah produk baru,diantara produk-produk yang lain yang sudah diterima pasar,karena dalam konsep pasar dikenal istilah “ the mother is very love her baby” konsumen sangat mencintai produk yang telah ada dan telah diterima adanya“. Dalam konteks ini ada sisi menarik dari sejarah perkembangan kerajinan marmer Tulungagung , yakni beberapakarya hit dan juga karya besar yang gagalmenjadi hit dipasaran. Saya menulis ini sebagai salah satu apresiasi yang besar untuk mereka para pengrajin marmer Tulungagung yang memiliki idealisme yang tinggi,meskipun produk yang mereka rancang dan design berbulan-bulan itu akhirnya tidak bisa diterima oleh pasar, dan merekapun tak pernah sukses, seperti halnya pengusaha yang lain. Tercatat beberapa puluh varian produk yang gagal kala dipasarkan, saat itu, meskipun ada yang konsumen menerima produk ini ,jumlah pesanan barang untuk produk ini tidak lebih dari beberapa puluh biji saja yang terjual.Sebagai seniman batuan, kadang mengalami banyak dilemma , demikian rinci mereka mendesign, demikian ulet mereka merancang, sekali lepas dipasaran,langsung terjadi produk masaal oleh pengrajin yang lain,karena didaerah kami memang tidak ada perlindungan hak cipta, sebagian besar dari mereka hanya berani memproduksi masaal ketika sebuah varian produk sudah benar-benar laris dipasaran.
Contoh Asbak yang Laris di Pasaran
Dari sektor pertanian, banyak produk pertanian dari Kabupaten Tulungagung antara lain padi, jagung, ketela pohon, pisang dan kedelai. Dari beberapa sumber pangan tersebut banyak produk UMKM yang dihasilkan antara lain kripik pisang, kripik ketela, gipang manis, salai pisang, marning dan lain sebagainya, produk-produk ini banyak dihasilkan dari Kecamatan Tanggunggungung. Dari sektor perikanan Tulungagung juga dikenal sebagai salah satu kota penghasil ikan terbesar di Provinsi Jawa Timur. Hasil tangkapan ikan laut maupun hasil budidaya ikan air tawar cukup melimpah di Kabupaten Tulungagung. Selain dijual dalam keadaan segar, masyarakat Kabupaten Tulungagung mulai mengembangkan potensi ikan tersebut menjadi aneka macam produkolahan ikanyang diminati masyarakat. Contohnya sajaseperti amplang ikan, abon ikan, stick ikan, ikan kering, terasi udang, Pertumbuhan industri di Tulungagung baik itu sektor industri kecil maupun besar, mengalami peningkatan yang cukup pesat. Beragam jenis industri kecil seperti industri kerajinan (kerajinan anyaman, bordir, batik), industri makanan, sampai industri kertas, dan lain - lainya, semuanya mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan mendatangkan keuntungan cukup besar bagi masyarakat setempat. Contohnya saja seperti industri kerupuk rambak sapi atau kerbau yang dikembangkan di Kelurahan Sembung. Pendidikan merupakan hal penting untuk mengatasi kemiskinan, oleh karena itu pemerintah tulungagung berusaha memperbaiki dalam sektor pendidikan dengan program bus sekolah.Sehingga pelajar tidak usah takut dengan tidak adanya kendaraan untuk berangkat ke sekolah. Memberikan seragam dan perlengkapan sekolah seperti tas dan sepatu gratis ke pelajar sekolah dasar negeri(SDN) dan sekolah menengah pertama negeri(SMPN). Dengan hal tersebut pemerintah berharap pelajar di tulungagung tidak kesulitan dalam mengakses pendidikan. Pemerintah juga memperbaiki fasilitas - fasilitas yang ada di kota maupun desa yang ada di Kabupaten tulungagung. Misalnya memperbaiki jalan yang rusak, memperbaiki dan membuat taman, dan lain -- lain.
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Tulungagung terbilang cukup tinggi.Pada tahun 2016 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tulungagung masih mencapai angka 84.350 ribu jiwa. Sedangkan untuk angka pengangguran di Kabupaten Tulungagung per tahun 2013 mencapai lebih dari 14.000 ribu jiwa, dari hal tersebut penduduk tulungagung masih berada di kondisi miskin. Perbaikan ataupun upaya terus dilakukan pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk mengatasi kemiskinan di antaranya adalah melalui program dan inovasi dalam pengentasan dan penanggulangan kemiskinan dengan pola terpadu diantaranya Pengembangan Unit Layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif (PSAI), Pemberian Bantuan Iuran Daerah (PBID), Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Perluasan & Penguatan Pelatihan Kerja pada BLK, Bantuan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Listrik bagi Keluarga Kurang Mampu, Pembangunan MCK bagi Warga Miskin, Pengembangan Koperasi Wanita.Dengan demikian Kabupaten tulungagung diharapkan mampu mengatasi tingkat kemiskinan yang ada dan menjadi kabupaten yang unggul dalam segala hal. Dengan banyaknya potensi di Kabupaten Tulungagung diharapkan juga bisa mengatasi masalah kemiskinan yang ada, Adapun potensi yang dapat dikembangkan adalah kekayaan alam.
Ukuran Asbak Terbaru
Kota marmer adalah julukan dari kota tulungagung, julukan tersebut diambil karena di Tulungagung memiliki potensi pertambangan batu marmer yang merupakan salah satu pertambangan terbesar di Indonesia, bahkan untuk hasil produksinya sudah mencapai pasar mancanegara seperti di Eropa dan Australia. Pertambangan batu marmer sendiri tepatnya ada di desa besuki kecamatan campurdarat kabupaten tulungagung. Selain itu di Kabupaten Tulungagung terkenal akan tari Reog Gendang,tari Reog Gendang adalah tarian yang di mainkan oleh 6 penari atau lebih dengan membawa dan menabuh gendang tersebut sambil menari. Tari Reog Gendang pernah memecahkan rekor muri yaitu dengan 2400 pelajar yang tergabung dalam 333 grup atau kelompok sendra tari, yang menari bersamaan di halaman gor Lembu Peteng. Kabupaten Tulungagung adalah kabupaten yang berada di bagian selatan Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan samudra hindia.Secara adminitrasi di Kabupaten Tulungagung memiliki 19 kecamatan dengan 257 desa dan 14 kelurahan,.Di Kabupaten Tulungagung memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi, kemiskinan adalah masalah yang cenderung sulit diatasi apabila tidak diimbangi dengan kinerja dan komitmen pemerintah bersama secara inovatif dan efektif.
Ukuran Asbak Terlengkap dan Terbaru
Asbak Minimalis Terlengkap |
Seperti yang dilakukan oleh masyarakata di Desa Sendang mereka menfaatkan kekayaan alamnya dengan membuka tempat pariwisata dengan tema alam. Misal perkebunan pinus meraka olah menjadi tempat wisata yang indah dan instragramable sehingga membuat orang untuk berkunjung untuk menikmati keindahan dan berfoto-foto.Selain menikmati keindahan pengunjung bisa mendapatkan edukasi tentang menjaga lingkungan yang baik. Masyarakat tulungagung bagian selatan mereka memiliki daerah perbukitan kapur yang cukup luas, hal tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat di Kecamatan Campurdarat, tepatnya di Desa Besole dan Desa Gamping. Dari pegunungan batu kapur tersebut di tambang dan menghasilkan batu marmer yang kemudian diolah oleh masyarakat setempat menjadi aneka macam produk kerajinan yang memiliki nilai jual cukup tinggi. Kedua desa tersebut telah berkembang menjadi sentra penghasil kerajinan marmer maupun onix yang terkanal di berbagai daerah. Beberapa produk unggulan seperti misalnya meja marmer, kursi tamu, meja makan, perabot rumah tangga, hiasan ruangan seperti vas bunga, kap lampu, jam dinding, dan lain sebagainya, yang banyak diminati konsumen lokal maupun pasar internasional.
Untuk pemesanan produk dengan model, bahan dan ukuran diluar yang sudah kami sediakan silahkan hubungi kami.
Posting Komentar untuk "Contoh Asbak Minimalis Model Menakjubkan yang Ada di Bintang Antik Sejahtera"